MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CA KULIT (KANKER KULIT)

A.     Latar Belakang

Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yangtidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuhyang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macamsesuai dengan jenis sel yang terkena.
Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinomasel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). Karsinomasel basal dan karsinoma sel skuamosa seringkali digolongkan ke dalam kanker kulit non melanoma.
Penyebab sebenarnya kanker kulit tidak diketahui secara pasti, namun faktor lingkungan dan sinar UV serta kebersihan diri dan lingkungan merupakan faktor utama penyebab kanker kulit.Angka kejadian kanker kulit lebih banyak terdapat pada orang dengan pola hidup yang tidak bersih dan sering terpajan sinar matahari.
Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di Amerika Serikat,dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari 600.000 kasus.Diantara beberapa jenis kanker di Indonesia, saat ini kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang menunjukkan angka kejadian yang meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi kejadian kanker kulit  pada tahun 2008 diperkirakan dibawah 5.000 kasus. Karsinoma Sel Basal (KSB) merupakan 70 ± 80% dari semua kanker kulit non malenoma.Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan 20% dari semua kanker kulit non malenoma, namun lebih bermakna karena kemampuan metastasinya.
Australia memiliki rekor terburuk penyakit kanker, lebih buruk dari Selandia Baru, Amerika  Utara, dan Eropa Barat. Para ahli mengatakan bahwa biang keroknya adalah obesitas.
Data Dunia Australia memegang rekor tertinggi untuk penyakit kanker kulit dan prostat, dan nomor tiga untuk kanker payudara.
Kepala Kelompok Onkologi Australia Prof Gary Richardson mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab kanker adalah obesitas. "Obesitas dengan skala epidemik adalah penyebab kanker payudara, kanker kandungan, dan kanker indung telur. Orang-orang Australia sama sekali tak sadar soal ini. Kami sudah maju dalam memerangi kanker kulit dan kebiasaan merokok. Musuh berikutnya adalah obesitas."
Menurut data internasional, Australia mempunyai 314,1 kasus kanker untuk setiap 100.000 penduduknya, seperti dilaporkan oleh Access Economics. Angka ini masih lebih tinggi dari Selandia Baru (309,2 kasus), Amerika Utara (299,9 kasus), dan Eropa Barat (287,7 kasus) per 100.000 penduduk.
Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah  sekitar 7 juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang.  Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang.

B.     Rumusan Masalah

Agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis membatasi masalah pada:
1.      Apa yang dimaksud dengan  kanker kulit?
2.      Apa etiologi dari kanker kulit?
3.      Bagaimana klasifikasi kanker kulit?
4.      Bagaimana gejala kanker kulit?
5.      Apa faktor risiko kanker kulit?
6.      Cara pengobatan kanker kulit ?
7.      Cara pencegahan kanker kulit?
8.      Proses penyembuhan kanker kulit?

C.     Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai proses pembelajaran mahasiswa dalam memahami penyakit kulit khusunya kanker kulit serta prenatal ksanaannya. Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memahami defenisi, etiologi, manifestasi klinis, klassifikasi, penatalaksanaan medis dan keperawatan serta asuhan keperawatan kanker kulit.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     TINJAUAN UMUM TENTANG PENYAKIT KANKER KULIT

Secara umum, kanker kulit dibagi menjadi dua kelompok yaitu non-melanotik dan melanotik (melanoma). Non-melanotik terbagi menjadi basalioma (karsinoma sel basal) dan karsinoma sel skuamosa. Basalioma  paling sering terjadi tetapi pertumbuhannya lambat.

1.      DEFINISI KANKER KULIT

Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010).
Kanker kulit  adalah jenis kanker  yang terletak dipermukaan kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala  awal yang ditimbul dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga penderita terlambat melakukan pengobatan (Mangan,2005).
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Daerah yang  sering terjadi seranganya biasanya permukaan yang sering terkena terpaparan sinar matahari, seperti wajah,tangan dan tungkai bawah (Mangan,2005).

2.      ETIOLOGI TENTANG PENYAKIT KANKER KULIT

Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa factor resiko  yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu:
  • Paparan Sinar Ultraviolet (UV)Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun dari sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada tidaknya pelindung kulit baik dengan pakaian atau krim anti matahari, semuanya berpengaruh terhadap terjadinya kanker kulit.
  • Kulit PutihOrang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit dari pada orang yang memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen melanin pada orang kulit putih lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari paparan berbahaya sinar matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun, orang-orang yang memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun jumlahnya cenderung lebih kecil.
  • Paparan KarsinogenBahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Namun, dalam banyak kasus paparan dalam jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan kanker kulit. Gen pembawa kanker atau tumor sudah dimiliki hampir seluruh orang sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau bahan karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker atau tumor. Akhir-akhir ini, para peneliti di University of Pittsburg Cancer Institute di Amerika telah memukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit diantaranya adalah human papilloma virus/ HPV (Isselbacher, et al, 2002).
  • Genetik/Faktor KeturunanSusunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap munculnya kanker kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena kanker kulit, maka risiko terkena kanker kulit pada anggota keluarga yang lain juga akan meningkat.

3.      EPIDEMIOLOGI KANKER KULIT

Kanker kulit memiliki tiga tipe utama yaitu Karsinoma Sel basal, Karsinoma Sel Skuamosa dan Melanoma Maligna. Karsinoma Sel Basal menempati urutan pertama, diikuti Karsinoma Sel Skuamosa, dan Melanoma  Maligna pada urutan ketiga. Walaupun jumlah insiden Melanoma Maligna lebih kecil dibanding Karsinoma Sel Basal dan Karsinoma Sel Skuamosa, angka kematian yang disebabkannya cenderung lebih besar yaitu menyebabkan 75% kematian akibat kanker kulit. Di Australia, yang merupakan salah satu negara dengan insiden kanker kulit tertinggi di dunia, dilaporkan terjadi insiden kanker kulit empat kali lipat lebih tinggi dibanding Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.Melanoma merupakan jenis kanker kulit dengan insiden tertinggi pada umur 15-44 tahun di Australia.

4.      PATOFISIOLOGI

Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena kanker kulit itu ada dibagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit biasanya diawali dari sebuah bentol atau tompel di bagian kulit tersebut. Kanker kulit pada hakikatnya merupakan keganasan dari sel-sel yang berkembang tak terkendali. Sel-sel tersebut akan merusak jaringan-jaringan kulit. Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di jaringan kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini sangat berbahaya karena bisa menyebar ke daerah atau organ lainnya di dalam tubuh. Untuk mengatasi hal ini, pengobatan konvensional dan terapi biologis bekerjasama untuk saling mengobati kanker kulit tersebut.

5.      KLASIFIKASI KANKER KULIT

Kanker kulit secara umum dibagiatas dua golongan besar yaitu, malenoma maligna dan non malenoma maligna. Non malenoma maligna terbagi menjadi dua yaitu karsinoma sel basal (KSB) dan karsinoma sel skuamosa (KSS) (dalimartha,setiawan,2005).
a.       Non malenoma maligna
1) Karsinoma sel basal (KSB)
a.       Definisi
Basalioma atau karsinoma sel basal (KSB) merupakan kanker kulit yang timbul dari lapisan sel basal epidermis atau folikel rambut.Kanker kulit jenis ini tidak mengalami penyebaran (metastasis) ke bagian tubuh lainnya, tetapi sel kanker dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit sekitarnya. Karsinoma sel basal  merupakan kanker kulit yang paling sering ditemukan (Brunner and Suddarth, 2002).

b.      Manifestasi klinis
Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Basal biasanya  diwajah) dan leher. Meskipun jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan, badan, kaki dan kulit kepala (Marwali, 2002).
Penyakit ini dimulai dengan papula kecil, warna kuning abu – abu mengkilat, meninggi di atas permukaan kulit, jika kena trauma mudah berdarah.Papula makin lama makin membesar menjadi makula dan bagian tengah dapat timbul ulkus atau tidak ada ulkus (Siregar, 2005).
Menurut (Marwali, 2000) gambaran klinis Karsinoma Sel Basal ini

bervariasi, yaitu:
a)      Tipe Nodulo-ulseratif
Merupakan jenis yang paling sering dijumpai.Lesi biasanya tampak sebagai lesi tunggal.Paling sering mengenai wajah, terutama pipi, lipartan nasolabial, dahi dan tepi kelopak mata.Pada awalnya tampak nodul kecil, transparan seperti mutiara, berdiameter kurang dari 2 cm, dengan tepi meninggi. Kemudian lesi membesar secara perlahan dan suatu saat bagian tengah lesi cekung, meninggalkan tepi yang meninggi dan keras.

b)      Tipe Berpigmen
Gambaran klinisnya sama dengan tipe nodule-ulseratf. Bedanya pada jenis ini berwarna coklet atau hitam berbintik-bintik atau homogeny yang secara klinis dapat menyerupai melanoma.

c)      Tipe Morfea/Fibrosing/Sklerosing
Biasanya terjadi pada kepala dan leher.Lesi tampak sebagai plak sklerotik yang cekung, berwarna putih kekuningan.

d)      Tipe Superfisial
Lesi biasanya multiple, mengenai badan.Secara klinis tampak sebagai plak transparan, eritematosa sampai berpigmen terang, berbentuk ovale sampai ireguler dengan tepi berbatas tegas, sedikit meninggi, seperti kawat.

e)      Tipe Fibroepitelial
Paling sering terjadi pada punggung bawah. Secara klinis, lesi berupa nodul kecil yang tidak bertangkai atau bertangkai pendek dengan permukaan halus atau noduler dengan warna yang bervariasi.

2)      Karsinoma sel skuamosa
a.       Defnisi
Karsinoma sel skuamosa merupakan proliferasi maligna yang timbul dari dalam epidermis.Meskipun biasanya muncul pada kulit yang rusak karena sinar matahari, karsinoma ini dapat pula timbul dar kulit yang normal atau lesi yang sudah ada sebelumnya (Brunner and Suddarth, 2002).
Kanker ini merupakan permasalahan yang lebih gawat karena sifatnya invasive dengan mengadakan metastase lewat system limfatik atau darah.Metastase menyebabkan 75% kematian akibat dari karsinoma sel skuamosa (Brunner and Suddarth, 2002).
b.      Manifestasi klinis
Bagian tubuh yang terserang Kanker Sel Skuamosa biasanya pada daerah kulit yang terpapar sinar matahari dan membran mukosa, namun dapat pula terjadi pada setiap bagian tubuh.Pada orang kulit putih lebih sering dijumpai pada daerah muka dan ekstremitas, sedangkan pada orang kulit berwarna gelap di daerah tropik lebih banyak pada ekstremitas bawah, badan dan dapat pula dijumpai pada bibir bawah serta punggung tangan (Marwali, 2002).
Penyakit ini dimulai dengan nodula berwarna kulit normal, atau ulkus dengan tepi yang tidak teratur. Permukaan nodula berbenjol menyerupai kembang kol, pada perabaan keras dan mudah berdarah yang berasal dari ulkus, permukaan dan tepi meninggi, warna kekuningan. Tumor menyebar melalui saluran getah bening ke ala-alat lain (Siregar, 2005).Menurut Marwali (2002) gambaran klinis Karsinoma Sel Skuamosa bervariasi, dapat berupa :
  • Nodul berwarna seperti kulit normal, permukaannya halus tanpa krusta atau ulkus dengan tepi yang berbatas kurang jelas
  • Ulkus yang menyerupai kembang kol. Tumor ini menonjol diatas permukaan kulit, tidak rata, berbenjol-benjol seperti kembang kol, berwarna merah atau pucat, membasah atau berdarah dan berbau.
  • Ulkus dengan krusta pada permukaannya, tepi meninggi, berwarna kuning kemerahan. Dalam perjalanan penyakitnya lesi akan meluas dan mengadakan metastasis ke kelnjar limfe regional atau ke organ-organ dalam.
  • Karsinoma Sel Skuamosa yang timbul dari kulit normal lebih sering mengadakan invasi yang cepat dan terjadi metastasi.


b.      Melanoma maligna
1)      Definisi Melanoma Maligna
Melanoma maligna merupakan neoplasma maligna dengan terdapatnya melanosit (sel-sel pigmen) dalam lapisan epidermis maupun dermis (dan kadang-kadang sel subkutan) (Brunner and Suddarth, 2002).
Melanoma Maligna merupakan suatu jenis sel kanker kulit yang paling ganas dan berasal dari system melanositik kulit. Biasanya menyebabkan metastasis yang luas dalam waktu yang singkat, tidak saja melalui aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui aliran darah kealat-alat dalam serta dapat menyebakan kematian (Marwali, 2000).
Melanoma Maligna adalah tumor ganas kulit yang berasal dari melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit (Siregar, 2005).

2)             Manifestasi klinis
Kunci penyembuhan melanoma maligna adalah penemuan dini sehingga diagnosis melanoma harus ditingkatkan bila penderita melaporkan adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat atau tanda lahir (tompel) yang berubah seperti:
  • Perubahan dalam warna
  • Perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat)
  • Timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar atau sakit)
  • Terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar
  • Perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen

Tahi lalat walaupun hanya satu dan kecil kadang dapat juga berubah menjadi ganas, dan dapat terjadi pada tahi lalat di bagian tubuh mana saja, walaupun yang sering adalah terutama di telapak kaki, kepala/wajah, leher, pinggang. Selain itu pada tahi lalat, yang mulai sering terasa gatal, mudah berdarah,ada borok atau luka yang sukar sembuh, harus juga lebih curiga.
Yang harus diwaspadai apabila suatu tahi lalat curiga menjadi ganas adalah bila pada tahi lalat tersebut ditemukan tanda "ABCD" melanoma maligna, yaitu:
A= Asimetrik, bentuknya tak beraturan.
B= Border atau pinggirannya juga tidak rata.
C=Color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke area lainnya. Bisa kecoklatan sampai hitam. Bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna putih, merah dan biru.
D=Diameternya lebih besar dari 6 mm (Marwali, 2000)

3)             Klasifikasi melanoma maligna
a.       Melanoma superficial
Melanoma dengan penyebaran superfisial terjadi pada setiap bagian tubuh  dan merupakan bentuk melanoma yang paling sering ditemukan. Melanoma ini sering ditemukan serta  ektremitas bawah.

b.      Melanoma lentigo-maligna
Melanoma lentigo-maligna merupakan lesi berpigment yang tumbuh dengan lambat  pada daerah kulit yang terbuka,khususnya permukaan dorsal tangan,kepala dan leher  pada orang yang berusia lanjut.

c.       Melanoma noduler
Melanoma noduler merupakan noul yang berbentuk sferis yang menyerupai blueberry dengan permukaan  yang relatife licin  seta berwarna biru hitam yang seragam. Melanoma noduler akan menginvasi langsung kedalam lapisan dermis didekatnya (pertumbuhan vertikel) dan dengan demikian memiliki prognosis yang buruk.

d.      Melanoma akral-lentigonosa
Melanoma akral-lentigonosa merupakan bentuk melanoma yang terdapat didaerah yang terlalu terpajan sinar mataharidan tidak terdapat difolikel rambut. Jenis melanoma ini sering terdapat ditelapak kaki,telapak tangan, dasar kuku dan membrane mukosa yang berkulit gelap.
Berdasarkan tingkat penyebaran, Siregar (2005) membedakan melanoma maligna dalam 5 stadium yaitu:
a.       Stadium I
Sel Melanoma hanya terdapat intraepidemal (Melanoma in situ)
b.      Stadium II
Sel Melanoma sampai papilla dermis bagian atas
c.       Stadium III
Sel Melanoma sampai mengisi papilla dermis
d.      Stadium IV
Sel Melanoma sampai ke dalam jaringan ikat kolagen dermis
e.       Stadium V
Sel Melanoma sampai jaringan lemak dan subkutan
f.       Stadium VI
Sel Melanoma tampak berbentuk epiteloid atau kumparan, pleomorfi dengan kromatin kasar.Setiap sel mengandung butir melanin.Sel berkelompok atau bergerombol. Pada dermis ditemukan infiltrate limfosit atau makrofag yang mengandung melanin.
Selain itu sampai saat ini klasifikasi standar melanoma maligna yang digunakan dalam stadium klinik (dengan beberapa modifikasi), yaitu sebagai berikut:
a)      Stadium I
Melanoma maligna lokal terbatas pada kulit tanpa metastasis jauh atau ke kelenjar limfe regional.
b)      Stadium II
Sudah terjadi metastasis yang terbatas pada kelenjar limfe regional
c)      Stadium III
Melanoma disseminata, dimana sudah terjadi metastasis jauh.
(Marwali, 2000).

e.       Pengobatan melanoma maligna
Adapun pengobatan berdasarkan stadium Melanoma Maligna yaitu :
Tindakan yang dilakukan pada penderita kanker melanoma maligna ini adalah pengangkatan secara komplit jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telah diketahui terjadi penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan di sekitarnya. Untuk pengobatan secara medikomentosa dengan kemoterapi (obat-obat anti kanker) yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu: alkylating agents, antimetabolit, alkaloid tanaman, antibiotik antitumor, enzim, hormon dan pengubah respon biologis. Dan pengobatan secara nonmedikomentosa meliputi radioterapi, pembedahan dan terapi fisik.
Pembagian terapi berdasarkan stadium melanoma:
1)      Stadium Klinik I Melanoma Malign.
Sampai saat ini metode pembedahan dengan eksisi luas masih tetap merupakan cara pengobatan melanoma maligna yang terbaik.
2)      Stadium Klinik II Melanoma Maligna
Eksisi luas disertai pengangkatan kelenjar limfe regional.
3)      Stadium Klinik III Melanoma Maligna

 6.       PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit atau penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode pemeriksaannya dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis riwayat penyakit. Dan dengan cara melakukan penyayatan mole yang kemudian diamati dibawah Mikroskop. Dapat juga dilakukan diangnosis dengan laser. Dapat menanggkap gambar tiga dimensi dari perubahan kimia dan struktur yang telah berlangsung dibawah permukaan kulit manusia. Melihat kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih besar dari 2,5 cm.a.       Pemeriksaan dermoskopi
Dermoskopi adalah suatu metode non invasif yang memungkinkan dalam evaluasi warna dan struktur epidermis secara mikro (histologis) yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Evaluasi penyebaran warna dari lesi dan struktur histologis dapat membedakan apakah lesi tersebut jinak atau ganas terutama pada lesi kulit berpigmen. Hal yang diperhatikan adalah ABCDE (asymmetry, irregular borders, multiple colors, diameter >6 mm, enlarging lesion), bila hal tersebut didapatkan pada lesi yang diperiksa, kemungkinan lesi tersebut bersifat ganas (karsinoma).

b.      Pemeriksaan Biopsi
Tujuannya untuk memperoleh material yang cukup untuk pemeriksaan histologis, untuk membantu menetapkan diagnosis, serta staging tumor (menentukan keganasan). Waktu pelaksanaan biopsy sangat penting sebab dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan radiologis yang dipergunakan pada staging. Apabila pemeriksaan CT-Scan dibuat setelah dilakukan biopsy, maka akan Nampak perdarahan pada jaringan lunak yang memberikan kesan gambaran suatu keganasan pada jaringan lunak.
Dikenal dua metode pemeriksaan biopsy, yaitu:
Biopsy tertutup, dengan menggunakan FNAB (Fine Needle
Aspiration Biopsy) untuk melakukan sitodiagnosis. Merupakan salah satu cara
biopsy untuk melakukan diagnosis pada tumor. Keuntungan dari FNAB
adalah:
·         Tidak perlu perawatan
·         Risiko komplikasi kecil
·         Mencegah penyebaran tumor
·         Cepat mendapatkan hasil

Biopsy terbuka adalah metode biopsy melalui tindakan operatif.
Keunggulannya yaitu dapat diambil jaringan yang lebih besar untuk pemeriksaan histologik dan pemeriksaan ultramikroskopik, mengurangi kesalahan pengambilan jaringan dan mengurangi kecenderungan perbedaan diagnostic tumor jinak dan tumor ganas seperti antara enkodroma dan kondrosarkoma, osteoblastoma dan osteosarkoma. Biopsy terbuka tidak boleh dilakukan bila dapat menimbulkan kesulitan pada prosedur operasi berikutnya, misalnya pada reseksi en-bloc. . (Brunner & Suddarth. 2006)

7.       PENATALAKSANAAN

Terapi pada kanker kulit terdiri dari terapi pembedahan dan non pembedahan.
a.   Terapi pembedahan terdiri dari pembedahan dengan eksisi, pembedahan dengan menggunakan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS), curretage and cautery, dan cryosurgery.

a)      Pembedahan dengan eksisi
Pada teknik ini , tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal disekitarnya dengan batas yang telah ditentukan sebelumnya untuk memastikan seluruh sel kanker sudah terbuang.
b)      Pembedahan dengan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS)
Mohs Micrographic Surgery (MMS) adalah sebuah teknik pembedahan yang pertama kali dilakukan oleh Frederic Mohs di tahun 1940. Pada teknik ini , tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal disekitarnya dengan batas yang telah ditentukan sebelumnya. Indikasi penggunaan teknik Mohs Micrographic Surgery (MMS) antaralain: Lokasi tumor : terutama di bagian tengah wajah, sekitar mata, hidung,dan telinga. Ukuran tumor : berapapun, tapi khususnya >2cm. Subtipe histologi : morfoik, infiltratif, mikronodular, dan subtipe basoskuamosa. Definisi batas tumor yang kurang baik melalui klinis. Lesi yang berulang (rekuren). Ada keterlibatan perivaskular dan perineural.
c)       Curretage and cautery
Merupakan metode tradisional dalam terapi pembedahan kanker kulit. Metode ini merupakan metode kedua terbanyak yang dilakukan setelah metode eksisi. Curretage and cautery bila dilakukan untuk terapi pada lesi yang terdapat di wajah akan mengakibatkan angka rekurensi yang tinggi, sehingga merupakan suatu kontraindikasi.
d)      Cryosurgery
Cryosurgery menggunakan cairan nitrogen dalam temperatur-50 hingga -60 º C untuk menghancurkan sel kanker. Teknik double freeze direkomendasikan untuk lesi yang terdapat di wajah. Fractional cryosurgery direkomendasikan untuk lesi yang berukuran besar dan lokasinya tersebar. Keberhasilan dari teknik ini tergantung dari seleksi jaringan dan kemampuan operator.
e)      Photodynamic therapy
Photodynamic therapy melibatkan penggunaan reaksi fotokimia dimediasi melalui interaksi agen photosensitizing, cahaya, dan oksigen. Karena fotosensitizer diarahkan secara langsung ditargetkan pada jaringan lesi, photodynamic therapy dapat meminimalkan kerusakan pada struktur sehat berdekatan. Metode ini efektif untuk lesi pada wajah dan kulit kepala yang bersifat primer dan superfisial.
b.      Radiasi

Radiasi menggunakan sinar x-ray dengan energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Dikatakan bahwa, radiasi bukanlah untuk menyembuhkan kanker, melainkan sebagai terapi adjuvan setelah pembedahan untuk mencegah rekurensi dari sel kanker atau untuk mencegah metastasis.
c.       Kemoterapi

Kemoterapi adalah metode dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker khusus pada tipe Melanoma Maligna. Hal ini disebabkan karena sifat dari Melanoma Maligna yang sering melakukan metastasis ke organ lain. Beberapa jenis obat kemoterapi yang digunakan adalah Dacarbazine (DTIC), Cisplatin yang dikombinasikan dengan Vinblastine, Temozolomide (Temodar), dan Paclitaxel.
d.      Terapi biologis

Terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara tubuh untuk bereaksi terhadap kanker. Bentuk umum dari bioterapi dibawah penyelidikan untuk melanoma meliputi paksin, injeksi bskterium yang diketahui sebagai BSG (basilus calmeete Guerin) dan enggunaan interperon, interleunkin, dan antibiotic monoclonal.
 Vaksinasi tersebut dibuat dari melanoma yang diradiasi dan di nonaktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan mensintesis system imun untuk mengenal melanoma dan oleh karenanya akan meningkatkan kemampuan system untuk menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG mempengaruhi stimulasi non spesifik dari system imun dan sedang dipelajari sebagai terapi untuk asien-pasien fase awal. Diharapkan bahwa bahwa injeksi BSG secara langsung kedalam metastase nodul-nodul subkutan dapat menyebabkan regresi lesi.

8.      GEJALA PENYAKIT KANKER KULIT

Gejala kanker kulit yang pertama adalah adanya tumor atau tompel atau benjolan yang dapat terlihat dari luar. Inilah yang menyebabkan kanker kulit cenderung memiliki risiko kematian paling sedikit, sebab gejalanya bisa dikenali dengan mudah, sehingga pertolongan medis pun bisa dilakukan lebih cepat. Selain itu, kulit juga merupakan organ yang letaknya paling jauh dari organ vital utama manusia, sehingga kemungkinan penyebarannya membutuhkan waktu yang lebih lama.
Jenis benjolan pada gejala kanker kulit merupakan tanda-tanda adanya kemungkinan kanker kulit stadium awal. Bila Anda menemukan sebuah benjolan tidak wajar, artinya tiba-tiba muncul dan belum pernah dirasakan sebelumnya, maka perhatikanlah beberapa hal berikut:a.       Bentuk benjolan yang kurang beraturan atau asimetris. Sehingga antara bentuk bagian kiri dan kanannya terlihat berbeda.b.      Adanya batas pinggiran benjolan yang terlihat tidak rata dan cenderung memiliki tekstur yang kasar.c.      Benjolan memiliki warna yang tidak rata atau bergradasi, misalnya warna gelap di tengah dan warna cokelat muda di bagian pinggir hingga batas tepinya.d.      Besar diameter benjolan yang tidak wajar, bandingkan dengan diameter sebuah pensil.e. Bentuknya yang berubah-ubah jika diamati secara teliti. Untuk membuktikan hal ini Anda bisa mengambil foto benjolan atau tompel pada hari pertama Anda mengetahuinya. Kemudian lakukan pengambilan foto pada minggu berikutnya, amati apakah ada perubahan bentuk, warna, atau bahkan ukuran.
Sementara ciri-ciri kanker kulit yang lain adalah dengan adanya benjolan yang terasa gatal atau bahkan sakit jika disentuh. Amati juga bila terdapat luka kecil pada kulit yang terus mengeluarkan darah sehingga cenderung tidak sembuh.

9.      FAKTOR RISIKO PENYAKIT KANKER KULIT

Sebelum mengenal kanker kulit, perlu diketahui lebih dahulu faktor risiko atau faktor yang memudahkan timbulnya kanker kulit. Faktor risiko tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Sinar Ultraviolet B yang sebagian besar dipancarkan oleh sinar matahari
b.      Bahan kimiawi, misalnya tar, arsen, hidrokarbon aromatik, dll
c.       Radiasi Ionisasi (sinar radioaktif)
d.      Beberapa macam virus

10.  PENGOBATAN PENYAKIT KANKER KULIT


a.       Konvensiona


Pengobatan kanker kulit yang biasa dilakukan terdiri dari beberapa jenis yakni operasi yang merupakan metode utama dan banyak dilakukan, terutama ketika kanker masih dalam stadium awal. Kemudian, ada juga kemoterapi dan radioterapi yang biasanya digunakan untuk mengobati kanker kulit yang terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut.
Selain ketiga metode pengobatan tersebut, yang terbaru ialah pengobatan minimal invasif. Pengobatan secara minimal invasif ini sifatnya melengkapi pengobatan konvensional lainnya.
Metode minimal invasif ini dapat secara efisien mencegah kekambuhan kanker di kemudian hari. Keunggulan dari metode minimal invasif ini ialah tidak perlunya melakukan pembedahan dan perdarahan yang bisa diminimalisir.
Apapun bentuk pengobatan kanker kulit yang Anda jalani, pastikan untuk meminimalisir paparan sinar matahari secara langsung karena radiasi langsung dapat memengaruhi efektivitas proses pengobatan.
b.      Alternatif
Sarang Semut Papua merupakan herbal alami yang dapat digunakan untuk mengobati kanker kulit karena mengandung sejumlah senyawa aktif berupa flavonoid yang sangat baik untuk antioksidan di dalam tubuh.
Sebuah testimonial yang dikirimkan ke Deherba.com bercerita tentang Ibu Dewa Nyoman Sumada yang sembuh dari kanker kulit dengan cepat berkat Sarang Semut.
Hal ini membuktikan bahwa herbal ini secara empiris dapat menyembuhkan kanker kulit. Kalau Anda ingin membaca testimonial lengkapnya bisa dibaca dalam artikel Sarang Semut Penumpas Kanker Kulit, Maag, dan Nyeri Tulang Punggung.
Mengonsumsi Sarang Semut secara konsisten dapat membantu Anda memberantas sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel yang masih sehat sehingga pengobatan dapat berjalan efektif dan efisien. Dianjurkan supaya Anda juga mencoba menggunakan Sarang Semut ini untuk membantu pengobatan kanker kulit.
Bila Anda ingin mendapatkan penjelasan lebih jauh tentang mengapa Sarang Semut sangat membantu penyembuhan kanker.

11.  PENCEGAHAN PENYAKIT KANKER KULIT

Beberapa langkah praktis bisa mencegah seseorang dari serangan kanker kulit. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengindari paparan sinar matahari secara langsung yang berlebihan (gunakan tabir surya, topi, payung), menghindari bahan kimia yang bersifat karsinogen pada kulit, dan hindari radiasi ionisasi seperti sinar X yang berlebihan.

12.  REHABILITASI

Apabila diagnosa telah ditegakkan secara jelas bahwa penderita mengalami kanker kulit berjenis sel basal, maka tindakan yang dilakukan umumnya adalah pembedahan atau pengangkatan jaringan kulit (kanker) secara lengkap, atau dapat pula dengan tindakan penyinaran. Metode lainnya yang juga kerap dilakukan adalah bedah beku, bedah listrik, laser, fotodinamik serta dengan obat-obatan baik yang dioleskan maupun disuntikkan (kemoterapi).










BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan

Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali. Kanker kulit  adalah jenis kanker  yang terletak dipermukaan kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala  awal yang ditimbul dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga penderita terlambat melakukan pengobatan.          
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa factor resiko  yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu: Paparan Sinar Ultraviolet (UV), Kulit Putih, Paparan Karsinogen, Genetik/Faktor Keturunan.
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :Benjolan kecil yang membesar , Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah, Tahi lalat yang berubah warna, Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh, Bercak kecoklatan pada orang tua, Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan.

B.     Saran

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
  1. Pada pengkajian perawat perlu melakukan pengkajian dengan teliti melihat kondisi klien serta senantiasa mengembangkan teknik terapeutik dalam berkomunikasi dengan klien.
  2. Agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap profesional dalam menetapkan diagnosa keperawatan.












DAFTAR PUSTAKA


Amin. (2009). Anatomi fisiologi kulit. Diperoleh pada  tanggal 6 April 2011 dari: http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-SISTEM-INTEGUMEN-(KULIT)
Baughman, Diane, C & Joann, C, Hackley. (2000). Keperawatan medical bedah : buku saku dari Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.
Corwin, E.J.(2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta : EGC.
Engram, Barbara. (2004) Rencana asuhan keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC.
Ganggaiswari, A. (2010). Kanker kulit Indonesia. Diperoleh pada tanggal 7 April 2011 dari http://www.yki.cakulit.com
Globocan. (2008). Karsinoma kulit. Diperoleh pada tanggal 7 April 2011 dari http://www.globocan.2008.com
Isselbacher, et al. (2000). Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Ed.13. Jakarta:EGC.
Marwali, H. (2000). Ilmu penyakit kulit. Jakarta : EGC.
Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGC
Siregar, R.S. (2005). Atlas berwarna saripati penyakit kulit. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Ed.8. Vol 3. Jakarta : EGC
Suriadiredja, A. (2008). Mengenal kanker kulit diagnosa, pengobatan dan pencegahannya. Diperoleh  pada tanggal 6 April 2011 dari
http://www.dharmais.co.id/new/content.php?page=article&lang= en&id=15.
Wikipedia Indonesia. (2008). Kanker kulit. Diperoleh pada 6 April 2011 dari http://www.wikipedia.com


Terimakasih dan semoga bermanfaat,,,
Salam Sehat,,, Salam Perawat,,

No comments:

Read more..