KEUTAMAAN TAUHID DI DUNIA DAN AKHIRAT

Apa yang Kau tahu tentang Tauhid??

 Keutamaan Tauhid di dunia dan akhirat

Bismillah. Tauhid ialah seorang hamba meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah), Asma` (nama-nama) dan Sifat-sifat-Nya.


Maksudnya, seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa Allah Ta’ala Maha Esa, Rabb (Tuhan) segala sesuatu dan rajanya. Sesungguhnya hanya Dia yang menciptakan, mengatur alam semesta. Hanya Dia lah yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan setiap yang disembah selain-Nya adalah batil. Sesungguhnya Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, Maha Suci dari segala aib dan kekurangan. Dia  mempunyai nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi.

A. TAUHID ADALAH PERKARA YANG PALING PENTING DAN UTAMA

Tanpa diragukankan lagi bahwa tauhid adalah hal yang paling penting yang harus diperhatikan oleh setiap hamba yang menginginkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat, karena tauhid adalah hak Allah Ta’ala yang wajib ditunaikan oleh setiap hamba. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya pada Mu’adz bin Jabal, “Wahai Mu’adz apakah hak Allah atas hamba-Nya?” Jawab Mu’adz, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, lalu Rasulullah menyatakan bahwa “Hak Allah atas hamba adalah seorang hamba beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya (dalam beribadah) dengan sesuatu apapun.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

Tauhid itu pula yang menjadi tujuan dan hikmah teragung diciptakannya jin dan manusia, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (menyembah) hanya kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzaariyaat: 56).

Seorang hamba memang sudah seharusnya mempelajari tauhid, memahaminya, dan mengamalkan konsekuensinya. Berikut ini akan kami sebutkan beberapa keutamaan tauhid selain yang telah kami sebutkan di atas.

B. BEBERAPA KEUTAMAAN TAUHID

Allah tidaklah mewajibkan suatu perkara, melainkan pasti padanya terdapat keutamaan-keutamaan yang sangat mulia. Begitu pula dengan “Tauhid” yang merupakan perkara yang paling wajib, pasti mempunyai berbagai keutamaan. Di antara keutamaan-keutamaan TAUHID ialah:

1. Tauhid adalah tingkat keimanan yang tertinggi

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً, فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ, وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ

“Iman itu memiliki tujuh puluh sekian cabang, atau enam puluh sekian cabang, paling tingginya adalah perkataan / ucapan Laa Ilaaha Illallah dan paling rendahnya adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.” (HR. Muslim).

Perlu diketahui bahwa Laa Ilaaha Illallah tidak cukup hanya diucapkan di lisan saja. Akan tetapi harus bersumber dari hati yang ikhlas dan kemudian dibuktikan dengan mengamalkan apa yang dikandung oleh Laa Ilaaha Illallah, yaitu memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata dan menjauhi segala bentuk kesyirikan. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

فَإِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَإِلهَ إِلاّ الله يَبْتَغِي بِذَ لِكَ وَجْهَ اللهِ ( متفق عليه َ

“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi neraka orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan mengharap wajah Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).


2. Tauhid sebagai syarat utama diterimanya semua amal ibadah

Allah Ta'ala berfirman:

ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’aam: 88)

Amalan-amalan ibadah orang musyrik tidak akan diterima oleh Allah dan sebaliknya golongan ahli tauhid akan diterima oleh Allah amalan ibadahnya.


3. Tauhid merupakan sebab utama dihapuskannya dosa-dosa

Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala:

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”. (QS. An-Nisaa’: 48, 116).


4. Orang yang benar-benar merealisasikan tauhid akan masuk surga tanpa hisab dan azab

Ketika para shahabat bertanya-tanya tentang 70.000 orang dari umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang masuk Surga tanpa hisab dan tanpa azab, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

هُمُ الَّذِينَ لاَ يَسْتَرْقُونَ وَلاَ يَكْتَوُونَ وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ( رواه الترمذي )

“… mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak minta dikay (pengobatan dengan menggunakan api), dan tidak mengundi nasib dengan burung dan sejenisnya, dan mereka senantiasa bertawakkal hanya kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi).


5. Orang yang tauhidnya benar dijamin pasti masuk surga

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

مَنْ لَقِيَ اللهَ لاَ يُشْرِكُ بِه شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ (رواه مسلم)

“Barangsiapa bertemu Allah (meninggal dunia) dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu (apapun), niscaya dia akan masuk surga.” (HR. Muslim)

Adapun masuknya orang yang tidak berbuat syirik ke dalam surga, maka itu merupakan hal yang pasti. Akan tetapi jika dia bukan pelaku dosa besar yang terus menerus dilakukan sampai meninggal dunia, maka dia akan langsung masuk surga. Sedangkan jika dia pelaku dosa besar hingga akhir hayatnya dan belum bertaubat, maka yang demikian ini di bawah kehendak Allah. Jika Allah mengampuni, maka ia akan masuk surga secara langsung tanpa diazab. Dan jika tidak diampuni, maka ia akan diazab terlebih dahulu di dalam neraka sesuai kadar dosanya, kemudian dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga. (Lihat kitab Fathul Majid hal. 84).


6. Tauhid merupakan sumber keamanan, ketenteraman dan petunjuk

Sebagaimana firman Allah ta'ala:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’aam: 82)

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah: “Orang-orang yang mengikhlaskan ibadah mereka hanya untuk Allah saja dan mereka tidak menyekutukan Allah sedikitpun, mereka itu akan mendapatkan keamanan pada hari kiamat dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk di dunia dan akhirat.” (Lihat Fathul Majid hal. 36)

Yang dimaksud dengan kezhaliman pada ayat di atas adalah syirik sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata:
"Tatkala ayat ini turun, para shahabat berkata: “Siapakah di antara kami yang tidak pernah menzhalimi dirinya ?” Kemudian Rasulullah bersabda: “Bukan demikian maksudnya, apakah kalian tidak mendengar perkataan Luqman: sesungguhnya kesyirikan itu adalah kezhaliman yang besar.” (HR. Al-Bukhari).

Itulah di antara keutamaan-keutamaan tauhid yang dijelaskan oleh Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Semoga Allah jadikan kita semua sebagai Ahli Tauhid yang istiqomah hingga akhir hayat. Amiin.


Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Terimakasih telah membaca artikel saya.. Semoga bermanfaat
Salam Sehat... Salam Perawat..

No comments:

Read more..