Setelah
revolusi Iran, tragedi berdarah di tanah suci kembali terulang di bawah arahan
Khomeini, dia memfasilitasi Syiah Saudi, dan menyediakan senjata untuk mereka,
dan mendesak mereka untuk membuat demonstrasi dan kerusuhan, seperti yang para
Mullah Teheran lakukan melalui Garda Revolusi Iran dengan menyerang jama’ah
haji di dalam tanah suci (Mekkah), bahkan berencana untuk meledakkan
Masjidil Haram.
Pada
tahun 1406 Hijriyah/1986 Masehi, petugas keamanan dan bea cukai Saudi menyita
bahan peledak berdaya ledak tinggi, yang dimiliki oleh jama’ah haji Iran, yang
berasal dari Teheran, dan setelah diinterogasi mereka mengaku mereka ingin
meledakkan Ka’bah dan Masjidil Haram secara keseluruhan. Berikut ini kami
sertakan link videonya
Pada musim haji di tahun 1407 Hijriyah/1987 Masehi, sekelompok
anggota Hizbullah Syiah dari Saudi bekerja sama dengan Garda Revolusi Iran dan
jama’ah haji Iran melakukan demonstrasi dan membuat kerusuhan di musim haji,
dan kejadian ini mengakibatkan jatuhnya hampir 402 korban tewas dari
jama’ah haji, dan 85 diantaranya dari petugas keamanan Saudi. Dan kedua
kejadian yang terjadi di tahun yang berurutan tersebut dirangkum dalam sebuah
video berikut ini
Pada musim haji di tahun 1409 Hijriyah, duta besar Iran di
Kuwait, Muhammad Ghalum memberikan beberapa Syiah Kuwait bahan peledak,
dan mereka melakukan peledakan di Mekkah, di samping Baitullah Al Haram.
Pada
musim haji di tahun 1410 Hijriyah hampir lima ribu jama’ah haji terbunuh, dan
banyak yang mengalami luka-luka karena serangan anggota Hizbullah Saudi
bekerjasama dengan anggota Hizbullah Kuwait dengan cara menyemprotkan gas
beracun di terowongan Al Mu’aishim ketika jama’ah haji sedang berdesak-desakan
di dalamnya.
Pada
pelaksanaan haji di tahun tersebut, surat kabar Kuwait mengatakan
bahwa Garda Revolusi Iran mengirim sekelompok intelijen dan pemimpin
militer dari “Pasukan Quds” ke Mekkah, untuk melakukan sabotase dan terorisme
selama musim haji.
Organisasi
Islam Sunni Ahwaz di Iran memperingatkan dalam sebuah pernyataannya kepada
aparat keamanan di Arab Saudi dari bahaya kelompok teroris Iran ini, dan
menyerukan mereka untuk mengambil tindakan preventif untuk menggagalkan operasi
dari kelompok teroris yang sangat aktif tersebut.
Organisasi
tersebut juga mengungkapkan bahwa kelompok ini terdiri dari unsur-unsur
intelijen veteran dan komandan-komandan tinggi dari pasukan elit Iran, dan
mereka sejak bertahun-tahun terkait dengan jaringan-jaringan rahasia Iran yang
beroperasi di negara-negara Teluk Arab,dan juga sebagai penanggung jawab
keintelijenan terhadap berkas perekrutan pasukan, pendanaan dan kekacauan di
kawasan Teluk.
Kasus
yang terbaru yang dilakukan Syiah di tanah suci terjadi pada tahun kemarin yaitu
1434 Hijriyah yang bertepatan dengan tahun 2013 Masehi, dimana segerombolan
Syiah melakukan demonstrasi dan kericuhan di tanah suci dengan meneriakkan
slogan-slogan sektarian dan menyenandungkan shalawat ala Syiah Rafidhah di saat
kaum Muslimin sedang melakukan amalan ibadah haji seperti dalam video yang
dirilis oleh seorang Syiah berikut ini
Kita bisa melihat di dalamnya betapa menggangunya orang-orang
Syiah di saat kaum Muslimin mencoba khusyu’ beribadah di tanah suci.
Dari
penjelasan diatas jelas bagi kita bahwa Baitullah yang suci di Mekkah tidak
memiliki kehormatan dan kedudukan mulia di mata Syiah, dan dalil yang
menunjukkan hal tersebut apa yang disebutkan dalam buku-buku mereka, dan apa
yang disampaikan oleh Marja’ dan Ulama mereka. Penulis kitab rujukan Syiah
“Biharul Anwar” menyebutkan dari Jaf’ar As Shadiq –tentu itu adalah kedustaan-
di dalam juz 109, halaman 101 dari kitab tersebut, bahwa dia berkata
“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepada tanah Ka’bah : (Kalau bukan karena tanah
karbala Aku tidak akan menciptakanmu ,dan juga tidak akan menciptakan rumah
(Masjidil Haram) yang Aku banggakan…)”
Dalam
kitab Biharul Anwar juga dari Abu Abdullah, dia berkata: “Dan siapa yang datang
ke makam Husein dengan penuh kerinduan, Allah mencatatkan baginya seribu haji
yang diterima, dan seribu umrah yang mabrur, dan pahala seribu syahid dari
syuhada Badr, dan pahala seribu orang yang berpuasa, dan pahala seribu sedekah
yang diterima, dan pahala memerdekakan seribu orang budak karena Allah”
[Biharul Anwar: juz 18, hal. 98].
No comments:
Post a Comment