Setelah
Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia
berasal dari manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului
dengan sejumlah peristiwa besar.
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)
Tanda-tanda Hari Kiamat
Tanda Hari Kiamat :
Munculnya Imam Mahdi
Tanda-tanda
hari Kiamat
Ketika para shahabat sedang duduk-duduk membicarakan tentang hari kiamat, muncullah Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertanya kepada mereka:
مَا تَذْكُرُونَ؟
“Apa yang sedang kalian bicarakan?”
Maka para shahabat menjawab:
السَّاعَةَ.
“Hari Kiamat”.
Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّ السَّاعَةَ لَا تَكُونُ حَتَّى تَكُونَ عَشْرُ آيَاتٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَالدُّخَانُ وَالدَّجَّالُ وَدَابَّةُ الْأَرْضِ وَيَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قُعْرَةِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ. وفي روية: الْعَاشِرَةِ نُزُولُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (رواه مسلم وأحمد والترمذي وأبو داود)
Ketika para shahabat sedang duduk-duduk membicarakan tentang hari kiamat, muncullah Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertanya kepada mereka:
مَا تَذْكُرُونَ؟
“Apa yang sedang kalian bicarakan?”
Maka para shahabat menjawab:
السَّاعَةَ.
“Hari Kiamat”.
Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّ السَّاعَةَ لَا تَكُونُ حَتَّى تَكُونَ عَشْرُ آيَاتٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَالدُّخَانُ وَالدَّجَّالُ وَدَابَّةُ الْأَرْضِ وَيَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قُعْرَةِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ. وفي روية: الْعَاشِرَةِ نُزُولُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (رواه مسلم وأحمد والترمذي وأبو داود)
Apa sih SAKARATUL MAUT itu?
DAHSYATNYA SAKARATUL MAUT
Penulis: Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan
Allah
subhanahu wata’ala dengan sifat rahmah-Nya yang sempurna, senantiasa memberikan
berbagai peringatan dan pelajaran, agar para hamba-Nya yang berbuat kemaksiatan
dan kezhaliman bersegera meninggalkannya dan kembali ke jalan Allah subhanahu
wata’ala.
Sementara hamba-hamba Allah subhanahu wata’ala yang beriman akan bertambah sempurna keimanannya dengan peringatan dan pelajaran tersebut.
Namun, berbagai peringatan dan pelajaran, baik berupa ayat-ayat kauniyah maupun syar’iyah tadi tidak akan bermanfaat kecuali bagi orang-orang yang beriman.
Allah subhanahu wata’ala berfiman (yang artinya):
Sementara hamba-hamba Allah subhanahu wata’ala yang beriman akan bertambah sempurna keimanannya dengan peringatan dan pelajaran tersebut.
Namun, berbagai peringatan dan pelajaran, baik berupa ayat-ayat kauniyah maupun syar’iyah tadi tidak akan bermanfaat kecuali bagi orang-orang yang beriman.
Allah subhanahu wata’ala berfiman (yang artinya):
Alam Kubur Itu Nyata
.: Menyelisik Kehidupan di Alam
Kubur :.
Para
pembaca, semoga Allah Subhanallahu wa Ta’ala merahmati kita semua. Kehidupan
yang dialami oleh seorang manusia di dunia ini bukanlah sebuah kehidupan yang
terus-menerus tiada berujung dan tiada penghabisan. Ia adalah sebuah kehidupan
yang terbatas, berujung dan akan ada pertanggungjawabannya. Allah Subhanallahu
wa Ta’ala berfirman (artinya):
“Setiap jiwa yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.” (Ali ‘Imran: 185)
PEMBATAL-PEMBATAL WUDHU
PEMBATAL-PEMBATAL WUDHU
Oleh: Ustadz Abdul Kholiq
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Tidak sah shalat seseorang yang tidak memiliki wudhu” (HR.
Abu Dawud)
Berangkat dari
hadits ini kami merasa perlu untuk mengangkat pembahasan “Pembatal-pembatal
Wudhu” agar kita semua mengetahui dan memahami hal-hal yang membatalkan wudhu.
Sehingga ketika shalat kita merasa yakin shalat kita sah karena kita masih memiliki
wudhu.
Hal-hal yang
membatalkan Wudhu:
1. Keluarnya air kencing, tinja atau angina dari dua lubang (qubul
dan dubur)
Ulama telah
bersepakat bahwasanya air kencing dan tinja yang keluar dari dua lubang
tersebut membatalkan wudhu, berdasarkan firman Alloh Ta’ala:
“…atau
salah seorang di antara kalian kembali dari tempat buang air (kakus)…” (QS.
al-Maidah:6)
Shalat Wajib Berjamaah
Wajibkah Shalat Lima Waktu Berjamaah ?
Shalat
berjama'ah adalah termasuk dari sunnah (yaitu jalan dan petunjuknya) Rasulullah
dan para shahabatnya. Rasulullah dan para shahabatnya selalu melaksanakannya,
tidak pernah meninggalkannya kecuali jika ada 'udzur yang syar'i.
Bahkan ketika Rasulullah sakit pun beliau tetap melaksanakan shalat berjama'ah
di masjid dan ketika sakitnya semakin parah beliau memerintahkan Abu Bakar
untuk mengimami para shahabatnya. Para shahabat pun bahkan ada yang dipapah
oleh dua orang (karena sakit) untuk melaksanakan shalat berjama'ah di masjid.
Kiat-kiat Sabar
10 Kiat Agar mendapatkan Kesabaran
Ketika sabar diperintahkan Allah kepada kita
semua, maka Diapun adakan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang
untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali
membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya
sebagaimana Ia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya.
Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa,
apalagi bila disebabkan kelakuan dan tindakan orang lain. Akan tetapi kesabaran
harus ada dan diwujudkan. Ada
beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya,
diantaranya:
- Mengetahui
tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab
manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman
Allah: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah
payah. (QS. 90:4)
- Beriman
bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang
yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukaiNya juga.
- Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
6 Prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah
Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah
setiap orang dari manapun asalnya yang mengikuti ajaran Rasulullah shallalllahu
‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya baik dalam hal keyakinan, amalan maupun
ucapan.
Ada enam prinsip utama yang membedakan antara Ahlus Sunnah al Jamaah dan golongan lain.
Pinsip Ahlusunnah yang pertama:
Ikhlas dalam Beribadah
Ikhlas menurut arti bahasa: membersihkan atau memurnikan sesuatu dari kotoran. Sedangkan menurut istilah syar’i, ikhlas adalah membersihkan dan memurnikan ibadah dari segala jenis kotoran syirik.
Ada enam prinsip utama yang membedakan antara Ahlus Sunnah al Jamaah dan golongan lain.
Pinsip Ahlusunnah yang pertama:
Ikhlas dalam Beribadah
Ikhlas menurut arti bahasa: membersihkan atau memurnikan sesuatu dari kotoran. Sedangkan menurut istilah syar’i, ikhlas adalah membersihkan dan memurnikan ibadah dari segala jenis kotoran syirik.
Subscribe to:
Posts (Atom)